Jumat, 25 Desember 2009

Kekagetan Warga Sukabumi Terhadap Ayu Azhari

Warga Sukabumi tak menyangka artis Ayu Azhari bakal maju Wabup. Kontroversi seputar calon Wabup seksi pun menjadi buah bibir menjelang Pilkada.

"Oh ya? Wah baru denger, tapi kayaknya nggak pas deh kalau Ayu Azhari jadi Wakil Bupati," begitulah reaksi seorang Ibu rumah tangga sekaligus pengusaha muda Elis Elasan (30) kepada INILAH.COM di Sukabumi, Jumat (25/12), saat mengetahui Ayu bakal menjadi cawabupnya.

Ayu Azhari Calon Wakil Bupati Sukabumi telah membuat masyarakat Sukabumi agak kaget dan tidak percaya. Ayu Azhari yang selama ini dikenal sebagai salah seorang bintang panas dan seksi serta berani tampil nyaris tak berbusana, akan mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Bupati di daerah mereka. Selain iklan reklame, kampanye dan sosialisasi pencalonan Ayu Azhari yang bernama asli Siti Khodijah itu, belum tampak terpampang di sudut kota terluas di Jawa Barat itu. Padahal, Ayu sudah resmi mendaftar menajadi cawabup melalui PDIP mendampingi Cabup Heriyanto.

"Ayu bukan asli sini, dan track recordnya dulu kan artis seksi jadi mana tahu masalah di Sukabumi," kata Elis.

Terlebih, Ayu Azhari tidak menunjukkan prestasi khususnya dalam kehidupan sosialita. Menurutnya, populer saja tidak cukup membawa seseorang menjadi pemimpin yang disenangi rakyat.

"Reputasi dia jelek, keluarganya kacau, latar belakang pendidikannya juga nggak jelas," timpal seorang supir angkot warga Karang Tengah, Cibadak Ujang (29).

Meski supir angkot, Ujang mengaku masih rasional memilih pemimpinnya. Seorang pemimpin harus punya moral dan modal untuk membimbing dan mensejahterakan rakyatnya.

"Kalaupun PDIP itu mau dari artis, kenapa nggak pilih Dessy Ratnasari saja, dia lebih bagus dari Ayu Azhari, asli sini lagi," cetus Ujang.

Lain orang lain pula isi kepala. Berbeda dengan dua opini di atas, pencalonan Ayu Azhari jadi Wabup malah didukung warga Sukabumi lainnya. Sebut saja Basri (25), karyawan swasta warga Cisaat ini mengaku sangat setuju bila artis Ayu Azhari maju di Pilkada 2010.

"Saya mah setuju saja, dia itu terkenal, keibuan, dan cantik," kata Basri.

Ia tak setuju dengan anggapan Ayu hanya mgandalkan pesona dan popularitas, namun nihil isi kepala. "Kita jangan menilai orang dari tampilan dan masa lalunya, dia bisa saja sudah berubah menjadi lebih matang dapantas jadi pemimpin," cetusnya.

Basri mengaku sempat ngefans kepada Ayu, dan mengoleksi beberapa foto-fotonya termasuk pose yang menantang. Namun, ia tak menganggap itu sebuah tindakan porno aksi, dan melanggar moral.

"Semua orang bebas berekspresi, ini cuma masalah beda cara pandang, paradigmanya beda," ujarnya.

Meski setuju dan mendukung Ayu, namun Basri tak ingin menjadi tim kampanye pemenangan pasangan Heriyanto-Ayu Azhari. "Saya cukup menyaksikan saja, masalah memilih atau enggak kan terserah masing-masing," tandasny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar